Resensi Buku
A. Unsur Ekstrinsik
1. Identitas Buku
- Judul : Si Bungsu
- Penulis : Chrisna Putri
- Ilustrator: E.K. Parman
- Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
2. Identitas Penulis
- Kehidupan penulis:
- Latar belakang sejarah penulis:
Chrisna Putri memperoleh gelar serjana (S-1) di bidang Sastra dari jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas sastra, Universitas Sebelah Maret, Surakarta tahun 1996.
- Latar belakang budaya:
Chrisna Putri lahir di Surakarta, S1 di Surakarta, S2 di Yogyakarta, dan kerja di Provinsi Riau.
B. Unsur Instrinsik:
- Tokoh:
- Pak Sardim
- Ibu Sardim
- Ka Satu
- Ka Duo
- Ka Tigo
- Ka Ampat
- Ka Limo
- Ka Anam / Si Bungsu
- Amri
- Istri Amri
- Interaksi antar tokoh
- Si Bungsu dan Ibu Sardim (Ibu Kandungnya)
Dahulukala Si bungsu sangat menyayangi ibunya tetapi saat dia bertumbuh dan menjadi orang kaya si bungsu tidak mengenal ibunya lagi dan mengatakan ibunya jelek.
- Ka Satu dan Pak Sardim
Ka Satu sangat menyayangi Ayahnya saat ayahnya sudah tiada Ka Satu sangat sedih dan dia menjadi anak Piatu.
- Pak Sardim dan Ibu Sardim
Ibu sangat Menyayangi pak Sardim, saat pak Sardim sudah tiada ibu sangat amat sedih
- Si bungsu dan orang tua angkatnya
Si bungsu sangat tidak sopan dengan orang tua angkatnya dan orang tua angkatnya harus mengikuti kemauan si Bungsu.
- Interaksi antar tokoh dan latar
- Si Bungsu di hutan : Si bungsu menangkap ikan dan dia sangat senang
- Ibu Sardim di rumah : Ibu memasak di rumah dan istirahat di rumah dengan rasa bertanggung jawab
- Si Bungsu di sungai: Si bungsu tersesat di aliran sungai dan dia merasa cemas
- Si Bungsu di rumah barunya: Sibungsu sangat tidak sopan di rumah barunya.
- Interaksi antar tokoh dan konflik
- Si bungsu tidak mengenal ibunya : saat itu si bungsu ketemu ibunya dan dia tidak mengenal ibunya dan merasa sombong di depan ibunya. Ibunya sangat sedih dan dia mengutuk sibungsu nanti akan ada badai besar terjadi dngan si bungsu dan ternyata benar ada badai besar terjadi dengan si bungsu
- Ibunya Mengutuk Si bungsu : Ibu kandungnya mengutuk sibungsu karena sudah kelewatan dengan ibunya. Ibunya mengutuk sibungsu untuk akan ada badai besar terjadi kepada si bungsu.
C. Respon Pembaca
Cerita berjudul si Bungsu ditulis oleh Chrisna Putri menceritakan tentang si bungsu dalam sebuah desa. Pertama suatu hari hiduplah pasangan suami istri. Pasangan tersebut mempunyai 6 anak. Nama anak anaknya adalah Ka Satu, Ka Duo, Ka Tigo, Ka Ampat, Ka Limo, Ka Anam. Kemudian saat Si Bungsu ingin pulang setelah menangkap ikan dengan ibunya sibungsu tersesat dan dia tidak bisa menemukan ibunya. Waktu sibungsu tersesat si Bungsu menemukan suatu pria kaya, pria kaya tersebut ingin sibungsu menjadi anaknya dan sibungsu mengiyakan hal tersebut.. Konflik yang terjadi adalah setelah sibungsu dewasa, sibungsu menjadi anak yang pemalas dan sombong. Suatu saat sibungsu ketemmu orang tua kandungnya, saat sibungsu ketemu ibunya sibungsu berlaga sombong dan sangat kasar dengan ibunya .
Akhir ceritanya adalah karena ibunya sangat sedih dan marah ibunya mengutuk si bungsu kalau nanti akan terjadi badai besar kepada si Bungsu, si Bungsu tidak percaya dengan ibunya dan dia tetap ingin menaiki kapal Pada akhirnya ternyata benar badai itu terjadi dan si bungsu meninggal sambil bersujud. Amanat atau pesan yang terdapat dalam cerita adalah janganlah membatah orang tua, ingatlah pulang kerumah, janganlah sombong dengaan orang tuamu. Menurut saya buku ini mengajarkan tentang nilai-nilai act my self everyone and everything. Saya mengetahui hal ini dengan membaca pada bagian si Bungsu yang harusnya tidak boleh melawan ibu kandungnya dan si Bungsu melawan ibunya dan dia di kutuk dengan ibunya sendiri.
Setelah membaca cerita ini, hal yang menarik menurut saya adalah saat si Bungsu bertemu ibu kandungnya. Saya menyukai bagian itu karena hal itu mengajarkanku untuk menyayangi ibu kita. Akan tetapi, masih ada pertanyaan yang belum terjawab melalui cerita ini, yaitu mengapa ibu kandungnya tidak meneriaki atau mencari si bungsu saat dia hilang.
Saya merekomendasikan buku ini karena buku ini mengajarkan kita hormat kepada orang tua. Untuk menunjang penulisan yang lebih baik, ada beberapa saran untuk penulis/penerbit. Pertama Membuat lebih banyak ilustrasi untuk ilustrator. Kedua Membuat cerita lebih menarik lagi untuk penulis.
Komentar
Posting Komentar